PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PANEL DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH
PEMBUATAN PANEL DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH
PERENCANAAN
DAN PEMBUATAN PANEL DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH
1. TUJUAN
1.1 Tujuan
Instruksional Umum
Setelah
mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan dapat merencanakan, memasang, dan
memperbaiki panel distribusi dan instalasi listrik tegangan rendah.
1.2 Tujuan
Instruksional Khusus
a. Mahasiswa
diharapkan dapat melakukan perhitungan beban listrik.
b. Mahasiswa diharapkan dapat membuat single line diagram panel.
c. Mahasiswa diharapkan dapat membuat wiring diagram.
d. Mahasiswa trampil merakit pengawatan panel distribusi listrik.
e. Mahasiswa mampu mengatasi trouble shooting pada panel.
b. Mahasiswa diharapkan dapat membuat single line diagram panel.
c. Mahasiswa diharapkan dapat membuat wiring diagram.
d. Mahasiswa trampil merakit pengawatan panel distribusi listrik.
e. Mahasiswa mampu mengatasi trouble shooting pada panel.
2. DASAR
TEORI
2.1 Komponen
Panel Distribusi Tenaga Listrik
Panel
distribusi tenaga listrik berfungsi sebagai sistem pendistribusian tenaga
listrik yang dihasilkan oleh sumber PLN dan atau diesel generator set. Panel
distribusi terdiri dari berbagai peralatan listrik yang difabrikasi /
diinstalasi menjadi rangkaian kontrol dan proteksi terhadap sumber tegangan dan
beban, dengan komponen / peralatan listrik sebagai berikut :
2.1.1. Box
Panel / Almari Panel
Rumah panel
yaitu tempat / almari panel distribusi listrik yang di dalamnya terpasang
peralatan listrik. Berdasarkan lokasi instalasi dan kondisi lingkungan sekitar,
almari panel ini harus di desain agar dapat memberikan perlindungan terhadap
benda asing / debu dan air, dengan menentukan tingkat perlindungannya IP (DIN
40 050, IEC Publ. 144). Kode IP disertai dua angka, angka pertama menunjukkan
perlindungan terhadap sentuhan dan benda padat, angka kedua menunjukkan
perlindungan terhadap benda cair.
2.1.2.Indikator
dan Metering
Pada panel
dibutuhkan peralatan / instrument yang dipasang untuk melakukan monitoring
kelistrikan yang ada. Suatu panel distribusi listrik umumnya dipasang metering
yang standart yaitu : Ampere meter, Voltmeter, Kw meter, Frekuensi meter, Cos
phi meter, dan untuk panel generator set yang bekerja paralel digunakan Zero
volt meter, Double volt meter, dan synkronoskop, dan juga dilengkapi dengan
indikator lampu (pilot lamp).
Dalam
pemasangan Ampere meter, Kw meter, Cos phi meter dibutuhkanCurrent Transformer
(CT) yang bekerja dengan perbandingan arus sekunder 5 A. untuk pemggunaan volt
meter digunakan Vss (Volt selector switch) untuk mengatur pembacaan sesuai
kebutuhan (mis. : phase – netral atau phase – phase).
2.1.3.
Circuit Breaker
Panel
distribusi membutuhkan peralatan listrik yang berfungsi sebagai pengaman
terhadap terjadinya gangguan yang disebabkan oleh hubung singkat (short
circuit) dan pembebanan yang melebihi kapasitas arus yang terjadi secara cepat
(over loading), keandalan dari suatu breaker ditentukan dari kecepatan memutus
jika terjadi gangguan dan kemampuan untuk menahan arus hubung singkat secara
cepat. Dalam panel distribusi tegangan rendah terdiri dari bermacam – macam
breaker sesuai dengan kapasitasnya yaitu antara lain : miniature circuit
breaker (MCB), moulded circuit breaker (MCCB), no fuse breaker (NFB), NT fuse,
air blast circuit breaker (ACB), yang mempunyai berbagai kutub dari satu sampai
empat kutub. Dalam mamilih kutub circuit breaker, hal – hal yang harus
dipertimbangkan adalah :
- Karakteristik sistem dimana circuit breaker tersebut dipasang.
- Kebutuhan akan kontinuitas pelayanan sumber daya listrik.
- Aturan dan standar proteksi yang berlaku.
Karakteristik
sistem
- Sistem
Tegangan
Tegangan operasional dari CB harus lebih besar atau minimum sama dengan tegangan sistem. - Frekuensi
sistem
Frekuensi pengenal CB harus sesuai dengan frekuensi sistem. - Arus
pengenal
Arus pengenal CB harus disesuaikan dengan arus beban yang dilewatkan oleh kabel dan harus dari arus ambang yang diijinkan pada kabel. - Kapasitas
pemutusan
Kapasitas pemutusan CB paling sedikit sama dengan arus hubung singkat prospektif yang mungkin terjadi. - Jumlah
pole
Jumlah pole dari CB tergantung dari sistem pembumiannya.
Kebutuhan
kontinuitas sumber daya
Dalam
memilih CB harus diperhatikan :
- Diskriminasi total dari dua CB yang ditempatkan secara seri.
- Diskriminasi terbatas (sebagian), diskriminasi hanya dijamin sampai tingkat arus gangguan tertentu.
Aturan dan
standar proteksi
Aturan
instalasi listrik yang berlaku seperti PUIL, BKI harus diikuti. Standar yang
diacu baik local atau internasional seperti SPLN, IEC 60947-2 harus
diperhatikan. Penanaman tipe MCB beragam, tergantung pada pabrik pembuat, data
pemakaian yang perlu adalah karakteristik tiap MCB untuk disesuaikan dengan
kebutuhan sistem. Berikut ini contoh klasifikasi MCB (Instalasi Listrik II –
Muhaimin ) :
- MCB
tipe Z (rating dan breaking capacity kecil)
Digunakan untuk pengaman rangkaian semikonduktor dan trafo – trafo tegangan yang peka. - MCB
tipe K (rating dan breaking capacity kecil)
Digunakan untuk pengaman alat – alat rumah tangga (home appliance). - MCB tipe G ( rating besar) untuk pengaman motor.
- MCB tipe L untuk pemgaman kabel atau jaringan.
- MCB tipe H untuk pengaman instalasi penerangan bangunan.
2.1.4. ELCB
Prinsip
prinsip pengaman ini berdasarkan pada arus bocor yang terjadi. Arus bocor ini
berdasarkan standar, umumnya tidak lebih dari 30 mA, alasan penetapan ini
berdasarkan pada resistansi tubuh bila dikenai tegangan. Komponen ini tidak
memiliki pengaman thermal dan magnetis, sehingga ELCB harus diamankan terhadap
hubung singkat dan beban lebih oleh MCB di sisi atasnya. ELCB mempunyai
mekanisme trip tersendiri dan juga dapat dioperasikan secara manual seperti
saklar. Alat ini digunakan jika pengamanan arus bocor dibutuhkan pada
sekelompok circuit yang maksimum terdiri dari 4 circuit.
Pengaman
lain Modul Vigi (MG) merupakan kombinasi MCB dan ELCB dipakai ketika pengamanan
penuh terhadap hubung singkat, beban lebih, dan arus bocor dibutuhkan pada
circuit tunggal.
Modul Vigi
(MG) merupakan pendeteksi arus bocor sebagai alat bantu MCB atau disebut juga
relay arus bocor. Alat ini tidak memiliki mekanisme trip namun mengirimkan
perintah secara mekanis ke MCB. Digunakan pada bangunan komersial dan aplikasi
industri jika hubungan singkat tinggi dan MCB harus dipasang dengan baik.
2.1.5. Push
Button
Adalah
peralatan listrik yang berfungsi sebagai saklar impuls yang berfungsi dalam
rangkaian listrik Push button ada dua macam, yaitu push button on dengan warna
hijau yang bekerja dengan normally open dan push button off yang berwarna merah
yang bekerja normally close pada rangkaian kontrol.
2.1.6.
Kontaktor
Adalah peralatan
listrik yang berfungsi untuk memutus atau menghubungkan rangkaian listrik.
Kontaktor terdiri dari 3 bagian pokok, yaitu : kontak utama, kontak bantu, dan
koil magnetic. Prinsip kerja kontaktor berdasarkan induksi elektromagnetik
dimana koil magnetic kontaktor tersebut di supply sumber tegangan listrik AC /
DC, pada kumparan tembaga tersebut terjadi induksi elektromagnetik sehingga
dapat menarik bahan ferro magnetic yang ada di dekatnya (prinsip magnet
buatan). Kapasitas penghubung dan pemutus suatu kontaktor dapat dilihat dari
data teknik dari suatu kontaktor itu sendiri, jadi jika suatu kontaktor
menghubungkan arus listrik yang melebihi kemampuan hantar arusnya (KHA) maka
kontaktor tersebut akan leleh dan mengakibatkan hubung singkat.
2.1.7. Rell
tembaga / Bus bar
Adalah
tembaga batangan yang berfungsi untuk memberikan sistem distribusi listrik yang
ada pada panel. Sebelum menentukan penampang bus bar / rel tembaga maka harus
diperhitungkan / ditentukan berapa kemampuan hantaran arus (KHA) yang mengalir
pada rel tembaga tersebut. Maka setelah itu ditentukan penampangnya. Busbar
dapat mempunyai KHA yang lebih besar dari nominalnya jika busbar tersebut dicat
dan diberi warna, sehingga dilapisi dengan cat, adapun warna standar yang
dipakai sistem PLN, yaitu :
- Warna merah adalah fasa L1
- Warna kuning adalah fasa L2
- Warna hitam adalah fasa L3
- Warna biru adalah netral (N)
- Warna kuning dan hijau adalah grounding (PE)
2.1.8. Kabel
daya / kontrol kabel
Adalah
peralatan listrik yang berfungsi untuk penghantar / konduktor listrik yang
berfungsi untuk mendistribusikan listrik dari suatu sumber ke suatu beban.
Kabel mempunyai luas penampang yang berbeda-beda tergantung dari kemampuan
hantaran arus (KHA) yang digunakan. Perencanaan pemasangan power kabel /
kontrol kabel harus mempertimbangkan terhadap suhu ruang dan pemasangan di
udara atau di dalam tanah (underground). Jenis penghantar yang selama ini
dipakai untuk kabel tegangan rendah / kabel di bawah tegangan kerja 1 kV dengan
isolasi PVC.
Jenis kabel
yang digunakan antara lain :
- NYY, jenis ini dapat digunakan sebagai kabel tenaga untuk instalasi industri dan dalam lemari hubung bagi. Apabila diperkirakan tidak akan ada gangguan mekanis, kabel ini dapat juga ditanam dalam tanah asal diberi perlindungan secukupnya.
- NYM, jenis kabel ini untuk instalasi penerangan dimana dalam pemasangannya tidak merusak isolasi PVC nya, tapi kabel jenis ini tidak boleh ditanam dalam tanah karena alasan keamanan dimana isolasinya tidak untuk kabel tanam.
- NYA, kabel inti tunggal dengan kawat tembaga berisolasi PVC seperti NYY.
- NYAF, berupa kabel inti tunggal dengan kawat tembaga berisolasi PVC fleksibel.
- BC (Bore Copper), digunakan untuk pentanahan berupa kabel tanpa isolasi, biasanya disambung dengan elektrode yang ditanam dalam tanah2.2. Perhitungan dan perencanaan penentuan spesifikasi komponen panel
Instalasi yang aman harus memenuhi ketentuan :
- KHA pengaman > I beban nominal
- KHA peralatan instalasi dan penghantar > KHA pengaman
Penentuan KHA penghantar dan pengaman (dengan
menggunakan voltage drop) :
1 fasa : In =
3 fasa : In =
- Dengan perolehan nilai ln diatas dapat ditentukan nilai Isn sehingga diperoleh nilai KHA pengaman yang digunakan.
- Jenis
pengaman disesuaikan dengan beban yang terpasang.
Penentuan I max beban tergantung faktor pengali, mis. :
– beban penerangan : 2
– beban motor : 5
(umumnya tertera pada name plate peralatan)
Tiap tipe MCB juga memilki faktor pengali, mis. :
– Tipe L : 3,1
– Tipe G : 7,5
– Tipe H : 8(perhatikan kurva karakteristik MCB dan brosur, lihat lampiran)
Mis. beban penerangan digunakanMCB tipe L, maka terpenuhi :
Isn x 3,1 > In x 2 - Pemilihan penghantar dilakukan dengan acuan KHA dan kondisi lingkungan atau tempat pemasangan. Besarnya diameter kabel harus memberikan nilai KHA yang lebih besar dari KHA pengaman.
3. PERALATAN DAN KOMPONEN
Peralatan dan komponen yang dipakai dalam percobaan
ini untuk setiap panel distribusi adalah sebagai berikut :
- Box panel (almari panel) ukuran 50 x 40 x 20 cm 1 buah
- MCB 3 fase 220 / 380 V 2 buah
- MCB 1 fase 220 / 380 V 1 buah
- Kontaktor 25 Ampere 1 buah
- Auxiliary contact 1 buah
- Push button ON, 220 V 1 buah
- Push button OFF, 220 V 1 buah
- Volt meter 0-500 V 1 buah
- Volt selector switch 1 buah
- Terminal strip 32 buah
- Pilot lamp 2 buah
- kontrol kabel 1 m
- Rell tembaga 50 cm
- Isolator 6 biji
- Tool box 1 buah
- Multi tester 1 buah
4. PROSEDUR KERJA
- Membuat single line diagram , yang meliputi : Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran nominal dari hasil perhitungan beban listrik yang akan dipasang.
- Membuat keterangan mengenai jenis dan beban listrik yang akan terpasang dan pembagiannya pada beban tiga atau satu fasenya pada single line diagram.
- Menentukan
jenis hantaran yang kan dipakai kemudian memeriksakan pada instruktur
untuk mendapatkan persetujuan dan membuat gambar pelengkap panel
distribusi yaitu :
a. Gambar susunan komponen – komponen listrik busbar.
b. Ganbar konstruksi panel dengan rail,isolator-isolator, terminal untuk kabel
c. Gambar detail untuk satu kawat lokasi (gambar dengan pengawatan panel)
d. Gambar susunan komponen-komponen untuk pintu panel.
e. Gambar untuk sambungan kawat dengan pintu ( wiring diagram pintu panel)
f. Gambar konstruksi pintu panel dan rencana pengukurannya.
g. Fabrikasi panel (melakukan pekerjaan pengawatan) dengan semua detail gambar dam cara pemasangannya dan memakai standar warna sebagai berikut :
– Warna kawat merah : untuk fasa L1
– Warna kawat kuning : untuk fasa L2
– Warna kawat hitam : untuk fasa L3
– Warna kawat biru : untuk hantran netral (N)
– Warna kawat kuning hijau : untuk proteksi earth
5. PERHITUNGAN BEBAN
1). Electric Cooker 3 fase , 4 KW, cos φ = 0,76, η =
0,8. Jarak dari panel 7 m.
I sn = 10 A
S = P / cosφ = 4/0,8 = 5 KVA
S1 + S2 + S3 = S/3 = 5/3 = 1,67 KVA
- Menggunakan MCB NC45 φ 3 katub pemakaian di perumahan.
2). Mesin cuci 1 fase 1,2 KW , cos φ = 0,8 , η =
0,85 , jarak dari panel 15 m.
I sn = 10 A
S = P / cosφ = 1,2/0,8 = 1,5 KVA
- Menggunakan MCB NC45φ 1 kutub, pemakaian di perumahan
3). Lampu TL 2 x 40 Watt, jarak dari panel 12 m, cos
φ=0,8 , η=0,8
S = P / cosφ = 0,08/0,8 = 0,1 KVA
4). Lampu pijar 100 Watt
S = P / cosφ = 0,02/1 = 0,02 KVA
In total = 0,57 A + 0,909 A = 1,479 A
Isn = 2 A
- Menggunakan MCB NC45 φ 1 katup pemakaian di perumahan
JENIS KABEL
Jenis kabel yang ada dalam kabel distribusi adalah NYA
1000volt dengan kuat arus maksimal dalam pipa 300 C.
- Mesin
cuci 1 fasa
In = 8,021 A
Dilihat dari data teknik NYA, didapat penampang nominal 2,5 re sehingga pada kabel NYA yang berada di luar panel distribusi adalah 3 x 2,5 mm = 7,5 mm. - Electric
cooker 3 fasa
In = 9,99 A
Dilihat dari data teknik NYA, didapat penampang nominal 2,5 re sehingga pada kabel NYA yang berada di luar panel distribusi adalah 5 x 2,5 = 12,5 mm. - Lampu
TL 2×40 watt 1 fasa
In = 0,568A - Lampu
pijar 100 watt 1 fasa
In = 0,568A.6. RANGKAIAN PERCOBAAN
- 7. TABEL DATA HASIL PERCOBAAN
A. Pengukuran Tanpa Tegangan
No.
|
Hubungan
Instalasi
|
Hasil
Pengukuran
|
Semua MCB
OFF
|
||
1
|
L1 terhadap
N
|
0
|
2
|
L2
terhadap N
|
0
|
3
|
L3
terhadap N
|
0
|
4
|
L1
terhadap PE
|
0
|
5
|
L2
terhadap PE
|
0
|
6
|
L3
terhadap PE
|
0
|
7
|
N
terhadap PE
|
0
|
Semua MCB
ON
|
||
8
|
L1
terhadap N
|
0
|
9
|
L2
terhadap N
|
0
|
10
|
L3
terhadap N
|
0
|
11
|
L1
terhadap PE
|
0
|
12
|
L2
terhadap PE
|
0
|
13
|
L3 terhadap
PE
|
0
|
14
|
N
terhadap PE
|
0
|
Keterangan :
0 = Tidak ada hubunga 1 = ada hubungan
B. Pengukuran Dengan Teganagan
No.
|
Hubungan
Instalasi
|
Hasil
Pengukuran
|
1
|
L1
terhadap N
|
217
|
2
|
L2
terhadap N
|
217
|
3
|
L3
terhadap N
|
218
|
4
|
L1
terhadap PE
|
216
|
5
|
L2 terhadap
PE
|
215
|
6
|
L3
terhadap PE
|
219
|
7
|
N
terhadap PE
|
1
|
8
|
L1
terhadap L2
|
376
|
9
|
L1
terhadap L3
|
378
|
10
|
L2
terhadap L3
|
376
|
11
|
Electric
Cooker 3 PhaseL1 terhadap N
L2
terhadap N
L3
terhadap N
|
216
217
217
|
12
|
Mesin Cuci
1 PhaseL1 terhadap N
|
215
|
13
|
Lampu TL 2
x 40 WattL2 terhadap N
|
215
|
14
|
2 Lampu
Pijar 100 WattL3 terhadap N
|
215
|
8. ANALISA DATA
Dari table hasil pengukuran tanpa tegangan baik ketika
MCB OFF maupun ON semua hubungan instalasi menunjukan tidak ada hubungan , hal
ini berarti semua instalasi telah terpasang dengan baik dan tidak ada yang
terjadi hubungan singkat antar instalasi sehingga instalasi aman untuk
digunakan.
Sedangkan pada pengukuran dengan tegangan tegangan
antara fase dengan N maupun PE menunjukkan angka yang relative sama yaitu rata-rata
sebesar 217 volt . dan tegangan antar fase rata-rata sebesar 376 volt.
Dan antara N dengan PE hampir tidak ada tegangan atau tegangannya
sangat kecil yaitu 1 volt.
9. KESIMPULAN
Untuk membuat panel distribusi terlebih dahulu yang
dilakukan yaitu membuat perencanaannya yang meliputi, perhitungan beban
yang terpasang , pemilihan MCB sesuai dengan beban, pembuatan diagram garis
tunggal, serta pembuatan diagram pengawatannya, jika semua instalasi sudah
terpasang maka yang harus dilakuakn adalah melakukan pengujian terhadap
instalasi apakah ada instalasi yang tidak terpasang dengan baik atau terjadi
trouble shooting, yang dapat menyebabkan terjadinya hubungan singkat ( short ).
10. DAFTAR PUSTAKA
- Watkins A.J Motor Calculation , Victoria Th 1979
- Arnold Edward. Electrical Instalation Calculation, Birmingham, Th 1980
- Setiawan E, Ir.Instalasi Listrik Arus Kuat jilid 3 . Th 1985
- Hermagasantos Z. Ir. Msc. Aplikasi Instalasi Listrik . Bandung Th 1995
- Herten. Van . Noordhoff Gronige. Netherland Th 1978
- Muhaimin. Instalasi listrik 1. Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik Bandung
Post a Comment for "PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PANEL DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH"
Cara Berkomentar :
Berkomentarlah dgn sopan .
Dilarang promosi o*bat,t*gel dan menaruh link aktif.
Maaf apabila komentar anda belum sempat saya balas karena kesibukan saya di dunia nyata.
Terimakasih.